Senin, 12 Maret 2018

Sterilisasi



BAB I
STERILISASI
1.1.   Tujuan Percobaan
-       Mengetahui teknik sterilisasi kering dengan Hot Air Oven.
-       Mengetahui teknik sterilisasi basah dengan Autoklaf.
1.2.   Tinjauan Pustaka
            Steril artinya tidak didapat kan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang mengganggu atau merusak  media atau mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia, dan mekanik yang membunuh semua bentuk hidup terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi. Praktek sterilisasi medium dan alat-alat secara umum dapat dilakukan secara fisik, secara kimiawi, secara biologis. Sterilisasi dengan antibiotik tidak umum digunakan, tetapi lebih banyak digunakan untuk tujuan kemoterapi atau bisa disebut pengobatan (Waluyo, 2008). Tahap awal yang perlu diperhatikan adalah sterilisasi, baik bahan maupun alat yang digunakan (Sri, 2010).
1.3.   Metode Sterilisasi
  A.   Sterilisasi Panas
Sterilisasi dengan panas merupakan metode yang relatif efisien, dapat dipercaya, dan relatif tidak mahal. Mikroorganisme dapat tumbuh dalam berbagai temperatur, tetapi pertumbuhannya dapat dihambat atau dihentikan bila suhu tumbuhnya diubah. Bila suhu maksimum dinaikkan, maka akan terjadi perubahan molekul organiknya sehingga mikroba tersebut akan mati (Waluyo, 2008).
B.   Sterilisasi Panas Kering (Hot Air Oven)
     Prinsip kerja pembunuhan kuman dengan panas kering adalah menyebabkan denuturasi protein dan efek toksik akibat kenaikan kadar elektrolit. Cara kerja dari panas tersebut adalah membunuh mikroba karena mendenuturasi protein, terutama enzim-enzim dan membran sel. Panas kering membunuh bakteri karena oksidasi komponen-komponen sel. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan pembakaran dan oksidasi. Cara ini dapat dipakai apabila selama sterilisasi dengan bahan kimia tidak akan berubah akibat temperatur tinggi atau tekanan tinggi. Cara membunuh mikroba ini dengan panas (termal kill). Alat-alat yang disterilkan ditempatkan dalam oven dimana suhunya dapat mencapai 160 – 180 oC 
     Caranya adalah dengan memanaskan udara dalam gas tersebut dengan gas atau listrik. Daya penetrasi panas kering tidak sebaik panas basah, maka waktu yang diperlukan pada sterilisasi cara ini lebih lama yakni selama 1 – 2  jam. Beberapa bahan yang dapat disterilkan dengan udara panas merupakan zat organik yang tidak mudah bercampur dengan air (Waluyo, 2008).
 

Gambar 1.1.Hot Air Oven

C.    Sterilisasi Panas Basah (Autoklaf)
        Sterilisasi panas basah adalah menggunakan autoklaf dengan uap air jenuh bertekanan 1 atm selama 20 menit pada suhu 121 oC. Sterilisasi alat-alat seperti jarum inokulasi dilakukan dengan cara pembakaran atau juga bisa dengan merendam terlebih dahulu dalam alkohol 70%. Peremejaan isolat yaitu untuk memacu pembentukan struktur reproduksi / proses peremajaan isolat diantaranya: media PDA (Potato Dextrose Agar) komposisisatu liter PDA terdiri atas kentang 200 gram, agar 20 gram dan 15 gram dextrose, kemudian media agar air (Water Agar, 2% agar) terbuat dari satu liter air steril dan 20 gram agar (1 liter larutanWater Agar). Media tersebut disterilkan didalam autoklaf dengan suhu 121 oC dengan tekanan 1 atm selama 20 menit (Yolanda, 2015).

Gambar 1.2.Autoklaf
D.      Sterilisasi Kimiawi
          Sterilisasi kimiawi adalah memasukkan bahan kimia tertentu yang bersifat meracuni bibit hama dan penyakit yang terkandung didalam media tanam. Bahankimia yang biasa digunakan antara lain Basamide G dan Furadan yang ditaburkan ke media tanam dengan dosis sesuai anjuran yang tertera di label atau kemasan ( Lianne, 2005).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar