Senin, 12 Maret 2018

Perhitungan Mikroba



BAB V
PERHITUNGAN MIKROBA

5.1       Tujuan Percobaan
-  Menghitung jumlah koloni mikroorganisme dalam sampel dengan metode  cawan sebar.
-  Menghitung jumlah koloni mikroorganisme dalam sampel dengan metode cawan tuang.
-  Menghitung jumlah koloni mikroorganisme dalam sampel dengan metode MPN.
5.2       Tinjauan Pustaka
            Pengukuran kuantitatif populasi mikroba sering diperlukan dalam berbagai penelaahan mikrobiologi. Pada umumnya pengukuran dasar populasi mikroba dengan penentuan jumlah sel dan penentuan massa sel. Pengukuran jumlah sel biasanya dilakukan untuk mikroba bersel tunggal, sedangkan penentuan massa sel dapat dilakukan tidak hanya pada mikroba bersel satu tetapi juga untuk mikroba berfilamen, misalnya jamur (Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. Lud Waluyo. 2008).
            Starter bakteri yang digunakan adalah bakteri Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus. Lactobacillus Bulgaricus termasuk jenis bakteri homofermentatif, berbentuk basil (batang) dan berwarna keunguan. Bakteri ini berukuran 0,5-0,8 x 2-9 µm. Bakteri ini dapat memecah gula menjadi asam laktat dan dapat tumbuh dengan baik pada suhu 37˚C. Sedangkan Streptococcus Thermophilus merupakan jenis bakteri berbentuk coccus (bulat), berwarna kebiruan dan dapat tumbuh dengan baik pada suhu 45˚C. Bakteri ini dapat memproduksi asam laktat secara cepat pada kondisi anaerobik.
(ISSN 2338-6649 Jurnal Teknologi Terpadu No. 1 Vol. 2)
            Bakteri memiliki struktur dan organisasi dasar yang sama meskipun dengan bentuk yang berbeda , sel yang terdiri atas lapisan dinding sebagai luar yang kaku dan dibawahnya terdapat membran sel semipermiabel. Didalam membran sel terdapat suatu isi sitoplasma yang termasuk dalam bahan inti dan berbagai komponen serta enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme dan pertumbuhan, tergantung pada jenisnya. Bakteri terkadang memiliki struktur tambahan, yaitu diantaranya yang penting adalah cambuk (flagella), kapsul (capsules), dan endospora (endospores), struktur tersebut berpengaruh penting untuk pengenalan dan identifikasi bakteri (Buchanah dan Gibbons, 1974).
(ISSN 2085-5842 Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan)
 5.2.1      Perhitungan Jumlah Sel
               Ada beberapa cara mengukur jumlah sel, antara lain dengan hitungan mikroskopik langsung (direct microscopic count), hitungan cawan (plate count), secara elektronik dengan bantuan alat colony counter (penghitung koloni), dan MPN (most probable number). Cara lain menentukan jumlah sel dengan menyaring sampel dengan saringan membrane. Saringan tersebut kemudian diinkubasikan pada permukaan medium yang sesuai. Mikroba yang tertahan pada permukaan saringan menyerap nutrien dari medium dan menghasilkan koloni yang berasal dari satu sel tunggal yang masih hidup.
1.      Hitungan Mikroskopik Langsung
Perhitungan jumlah mikroba secara langsung dapat untuk menentukan jumlah mikroba keseluruhan, baik yang mati maupun yang hidup. Cara ini keseluruhan menggunakan counting chamber. Alat atau metode dapat menggunakan Petroff-Hausser, Haemacytometer, Bacteria counter, Colony counter, atau alat-alat sejenis.
2.      Metode Hitungan Cawan
Metode hitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi suatu koloni. Jumlah koloni yang muncul pada cawan merupakan suatu indeks jumlah mikroba yang hidup terkandung dalam sampel.
Metode ini merupakan cara yang paling sensitif untuk menetukan jumlah jasad renik, dengan alasan :
                        -  Hanya sel mikroba yang hidup yang dapat dihitung.
                        -  Beberapa jasad renik dapat dihitung sekaligus.
                        -  Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba, karena koloni
                            yang terbentuk mungkin berasal dari mikroba yang mempunyai    penampakan spesifik.

3.      Metode MPN (Most Probable Number)
Metode hitungan cawan dengan menggunakan medium padat, tetapi pada metode MPN dengan menggunakan medium cair di dalam tabung reaksi. Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif, yakni yang ditumbuhi oleh mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung durham) yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik yang membentuk gas.
5.2.2   Bertahan Hidupnya Miroorganisme
            Untuk dapat tetap hidup, tumbuh, dan bereproduksi, sel harus mampu melaksanakan kegiatan selular yang menyangkut banyak reaksi kimia dan perubahan energi. Keseluruhan transformasi ini disebut metabolisme. Sel tersebut mungkin harus merubah nutrien di dalam lingkungannya sebelum nutrien itu dapat diserap. Ia harus dapat mengadakan perubahan-perubahan tambahan terhadap nutrien ini segera setelah nutrien ada di dalam sel. Sebagian dari bahan atau nutrien yang diasimilasi di gabungkan ke dalam senyawa-senyawa yang membentuk sebagian struktur sel. Bahan-bahan lain dirombak untuk menyediakan energi bagi banyak fungsi selular (Dasar-Dasar Mikrobiologi, Michael J.Pelczar, dan E.C.S.Chan).
Macam-Macam Mikroba

1.    Menguntungkan Bagi Kehidupan

No.
Nama Bakteri
Peranan/Fungsi
1
Lactobacillus bulgarius
Memfermentasi susu menjadi lemak
2
Lactobacillus sp
Produksi asinan buah
3
Streptococcus thermophilus
Produksi mentega
4
Pediococccus cereviceae
Produksi sosis
5
Streptococcus tactis
Produksi kefir
6
Acetobacter xylinium
Produksi nata de coco
7
Acetobacter sp
Produksi asam cuka
8
Bacillus brevis
Menghasilkan terotrisin (antibiotik)
9
Bacillus subtilis
Menghasilkan basitrasin (antibiotik)
10
Polymyka
Menghasilkan polimixin (antibiotik)
11
Lactobacillus cassei
Produksi yoghurt
12
Thiobacillus thiozidans
Produksi asam sulfat
13
Entamoeba coli
Membusukkan sisa pencernaan
14
Rhizopus oligosporus
Pembuatan tempe
15
Aspergillus oryzae
Pembuatan tauco
16
Neurospora crassa
Pembuatan oncom
17
Streptococcus laktis
Pembuatan keju
18
Streptococcus cremoris
Pembuatan keju
19
Rhizobium leguminosarum
Fiksasi nitrogen dalam akar kacang
20
Entero bakteria
Bakteri pengurai

  1. Merugikan Bagi kehidupan
No.
Nama Bakteri
Peranan/Fungsi
1
Xanthomonas campestris
Menyerang tanaman kubis
2
Xanthomonas oryzae
Menyerang pucuk batang padi
3
Pseudomonas solanacaerum
Penyakit layu pada famili terong-terongan
4
Erwiana amylovora
Penyakit bonyok pada buah-buahan
5
Brucella abortus
Brucelosis pada sapi
6
Streptococcus agalactis
Mastitis pada sapi
7
Bacillus antharacis
Antraks
8
Actinomyces bovis
Bengkak pada radang sapi
9
Salmonella thyposa
Tifus
10
Vibrio comma
Kolera
11
Mycobacterium leprae
Lepra (kusta)
12
Clostridium tetani
Tetanus
13
Staphylococcus
Bisul
14
Pasteurella petis
Pes/sampar
15
Haemophilus influenza
Influenza
16
Diplococcus pneumoniae
Pneumoniae
17
Treponema palidum
Sifilis
18
Neisseria gonorhoe
Kencing nanah
19
Mycobacterium tubercolusis
TBC
20
Salmonella pollurum
Berak kapur pada ayam

 







































Tidak ada komentar:

Posting Komentar