BAB IV
DESTILASI SISTEM BINER
4.1. Tujuan Percobaan
˗
Mendefinisikan arti destilasi
˗
Membuat grafik antara komposisi larutan
dengan berat jenis larutan dari sistem biner
˗
Membuat kurva antara titik didih dengan
komposisi dari sistem biner.
4.2. Tinjauan Pustaka
Destilasi atau
penyulingan merupakan suatu metode pemisahan bahan kimia yang didasarkan oleh
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) dari suatu bahan.
Dalam suatu penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga akan menguap, dan uap
ini kemudian didinginkan kembali sampai dengan berbentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan kemungkinan menguap terlebih dahulu.
sedangkan zat yang memiliki titik didih yang lebih tinggi kemungkinan pula akan
mengembun dan akan menguap apabila telah mencapai titik didihnya. Sehingga metode
ini termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini
didasarkan atas dasar teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen
akan selalu menguap pada titik didihnya (Muhrinsyah, 2014).
Sedangkan penjelasan
destilasi dibidang industri adalah unit
pemisahan yang terdefinisi dengan baik yang terdiri dari penguapan parsial dari
campuran cair dan kondensasi berturut-turut, dengan komposisi yang berbeda dari
penguapan (Andrzej, 2008).
Untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas produk, efisiensi mesin distilasi harus ditingkatkan
dengan cara-cara untuk menyelesaikan mesin dengan beberapa pengontrol.
Kesempatan untuk meningkatkan efisiensi adalah memanipulasi beberapa variabel,
seperti: tekanan / suhu dan durasi proses penambangan. Untuk menguapkannya,
dibutuhkan waktu lebih lama, yaitu: durasi proses. Jika aliran uap air dan
kontak bahan mentah dengan cepat dan cepat, maka tidak cukup waktu untuk
menguapkan minyak yang melekat pada bahan mentah.
Untuk mendapatkan produk yang optimal, maka variabel
yang harus dikontrol adalah:
1) suhu
2) tekanan, dan
3) durasi proses.
Durasi
proses menunjukkan tingkat produksi dan diukur sebagai rasio air dan minyak
yang mudah menguap (Yulianto, 2013).
Hukum Raoult dan Dalton
Hukum Dalton dan Raoult
merupakan suatu dasar pernyataan matematis yang dapat menggambarkan sesuatu
tentang apa yang terjadi selama proses distilasi, yaitu menggambarkan perubahan
dari komposisi dan tekanan pada cairan yang mendidih selama proses distilasi
berlangsung. Uap yang dihasilkan selama mendidih akan selalu memiliki komposisi
yang berbeda dari komposisi suatu cairan itu sendiri. Komposisi uap komponen
yang memiliki titik didih lebih rendah akan selalu memiliki lebih banyak
(fraksi mol dan tekanan uapnya lebih besar).
Proses pemisahan campuran
cairan biner A dan B menggunakan distilasi dapat dijelaskan dengan hukum Dalton
dan Raoult.
|
P = PA
+ PB
|
PA = PAmurni.XA
|
Ptot
= PAmurni
. XA + PBmurni
. XB
Dari persamaan
tersebut dapat diketahui bahwa tekanan uap total suatu campuran cairan biner
tergantung pada tekanan uap komponen murni dan fraksi molnya dalam campuran.
Fasa adalah bagian yang memiliki
kesamaan dari suatu sistem yang dapat dipisahkan dengan suatu proses secara
mekanik, maksud dari kesamaan dari suatu sistem ini yaitu serbasama dalam hal
komposisi kimia dan sifat-sifat fisika. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya
sistem yang mengandung cairan dan uap akan mempunyai dua bagian daerah yang
serbasama.
Jumlah
komponen dalam suatu sistem merupakan jumlah minimum yang akan diperlukan untuk
menyatakan komposisi setiap fasa dalam sistem tersebut (Ijang, 2000).
Azeotrop merupakan sebuah larutan
campuran yang akan selalu memiliki titik didih yang konstan. Maksimum atau
minimum dalam kurva komposit temperatur campuran biner disebut sebagai titik
didih azeotropik. Dalam proses penyulingan akan menghasilkan komposisi azeotrop
yang mempunyai suatu komposisi campuran dengan hasil titik didih minimum (Marsin,
1998).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar